Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli: Anak Down Syndrome Berbakat di Bidang Seni

image-gnews
Kidung Sariro Ayu (digendong ibunya), anak dengan down syndrome yang berbakat melukis memamerkan karyanya dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Kidung Sariro Ayu (digendong ibunya), anak dengan down syndrome yang berbakat melukis memamerkan karyanya dalam peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2019 di Lapangan Sepakbola Potorono, Bantul, 31 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dokter spesialis patologi anatomi, Oei Hong Djien mengatakan anak-anak dengan down syndrome mempunyai kecenderungan terampil di bidang seni karena mempunyai emosi yang kuat. Pendapat ini diamini oleh para orang tua anak berkebutuhan khusus. Mereka menyatakan anak-anaknya yang mengalami down syndrome lebih mudah mencerna aktivitas seni dan mampu mengekspresikan diri melalui karya.

Baca: Yang Dilakukan Jika Bayi dalam Kandungan Terdeteksi Down Syndrome

"Emosi terkait rasa. Emosinya anak-anak down syndrome ini hebat sehingga karya-karya unik," kata Oei Hong Djien yang juga kurator dan kolektor lukisan asal Magelang, Jawa Tengah. Pernyataan itu disampaikan Oei Hong Djien saat membuka pameran tunggal sketsa karya anak down syndrome, Putri Pertiwi bertajuk 'Titik Balik' di Bentara Budaya Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Putri Pertiwi memamerkan 90 lukisan yang dia buat dalam tempo 2 tahun. "Kalau orang awam melihat gambarnya, tidak bisa membedakan itu buatan anak down syndrome atau bukan," kata Oei Hong Djien. Anak down syndrome, menurut dia, biasanya menghasilkan lukisan yang terkesan beraliran abstrak saat awal menggambar. Itu terjadi lantaran saraf motoriknya lemah. Jika terus berlatih, tentu dapat menghasilkan lukisan yang bagus dengan warna-warna yang menarik pula.

Artikel terkait: Putri Pertiwi, Down Syndrome Pameran Tunggal Seni Sketsa

Karya-karya yang ditampilkan anak-anak down syndrome, menurut Oei Hong Djien, bisa membuka mata dan cakrawala masyarakat bahwa keterbatasan intelektual tidak membuat mereka tak berprestasi. Bahkan anak-anak down syndrome bebas mengekspresikan karya seninya tanpa terpengaruh penilaian baik atau buruk dari orang lain.

Kondisi ini, Oei Hong Djien melanjutkan, berbeda dengan anak-anak yang mudah besar hati ketika disanjung dan gampang jatuh ketika mendapat komentar negatif. "Semua bisa dicapai asalkan ada kemauan. Juga dibantu dan didukung orang-orang sekitarnya," kata Oei Hong Djien.

Sejumlah anak down syndrome membuktikan diri mampu menampilkan karya-karya seninya. Ada Putri Pertiwi, 27 tahun, dari Yogyakarta yang menggambar sketsa; Kidung Saliro Ayu, 3,5 tahun dari Bantul yang sudah mampu membuat lukisan motif lingkaran; juga ada Imansyah Aditya Fitri, 16 tahun asal Payakumbuh, Sumatra Barat, yang piawai bermain drum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ibunda Kidung Saliro Ayu, Evi mengatakan putrinya mulai menggambar dengan membuat titik-titik dari krayon pada kertas. Terkadang Kidung juga membuat titik-titik dengan ujung jari yang dicelupkan ke dalam cat warna.

Sekarang Evi mengarahkan Kidung untuk membuat pola lingkaran pada kain. Pola itu kemudian diisi dengan aneka biji-bijian yang ditempel. "Saya buatkan motifnya dan Kidung yang menabur biji pada kain lalu ditekan," kata Evi.

Biji-bijian, menurut Evi, bagus untuk melatih saraf motorik Kidung yang lemah. Kidung bisa merasakan biji-bijian yang kasar, berbentuk bulat, maupun lonjong. Biji-bijian yang ditempel antara lain kacang hijau, kacang hitam, sagu mutiara yang diberi warna sesuai keinginan Kidung.

Setiap pagi Kidung melakukan terapi dengan memasukkan tangannya ke dalam timbunan biji-biji kacang hijau. Lalu jemarinya meremas bulir-bulirnya.

Baca juga: Tips Bangkitkan Semangat Anak Down Syndrome dari Para Ibu

Sejak bergabung dengan Komunitas Perspektif yang melatih seni anak-anak berkebutuhan khusus, Evi mengetahui pola menggambar yang diajarkan kepada anak-anak istimewa itu mulanya adalah membuat titik, lingkaran, garis, kemudian aneka pola yang sudah membentuk objek tertentu. "Karena pola menggambar anak-anak down syndrome awalnya tak berbentuk," kata Evi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

15 jam lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 jam lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

18 jam lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

25 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

28 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.